Rabu, 04 April 2012

SEGENGGAM GARAM
suatu hari disebuah desa terpencil, pagi yang sedikit dingin hidup seorang bijak dengan gubuknya yg reyot. dia keadatangan tamu dengan penampilan yg serba kusam bahkan dr wajahnya tergambarkn ia lagi galau. si tamu td curhat kepada si bijak, bahwa dia adl manusia yg paling buntung, bk perihal karir,jodoh,dsbx. si tamu td seakan kehilang semangat hidupnya. si bijak hanya diam mendengarkan, setelah si tamu selesai mengadukan dukanya, si bijak mengambil segenggam garam dan mengaduknya kedalam gelas yg berisikan air, lalu menyuruh pemuda tadi meminumnya. "anak muda minumlah air ini dan terangkan bagaimana rasanya?." ucap si bijak. " pret, cuh, cuh, ,,,,,rasanya asin banget ", jawab si tamu.
lalu si bijak mengajak si tamu tadi ke tengah hutan tidak jauh dari gubuknya. di tengah hutan si bijak menghampiri telaga yang luas kemudian memasukkan segenggam garam ke dalam telaga, lalu menyuruh si tamu tadi meminum air telaga tersbt. "minumlah air telaga ini dan bagaimana rasanya?". ucap si bijak. " waw,,,,mantep...nikmat bin segerrrrrrrrrrr..", ucap si tamu.
setelah si tamu merasakan seger di tenggorokan minum air telaga sepuasnya, si bijak mngajak si tamu duduk bersipuh di pinggir telaga dan berucap, " anak muda, segenggam garam tadi itu ibarat kegalauan, dan segelas air yang bercampur garam sangat terasa menusuk di lidahmu. sedangkan air ditelaga yg bercampur segenggam garam tadi terasa menyegarkan selurh tubuhmu. itu adalh perumpamaan, seberat apapun masalah yang membadai kita, itu akan terasa kalau kita memiliki hati yang pesimis, sempit pemikiran,pergaulan, itulah di umpamakan gelas. dan masalah tu akan terasa enteng kalau hati kita seperti telaga yang luas, caranya positif thinking, perluas pergaulan, spirit dsbx...." jelas si bijak. si tamu hanya terdiam.
lalu mereka pergi dengan semangat baru,,,,,,,,,,,

ALL IS WELL

Tidak ada komentar:

Posting Komentar