Senin, 15 Oktober 2012

Homeostasis


Homeostasis


  1. Sistem rangka, menunjang dan melindungi jaringan dan organ-organ yang lemah, serta berfungsi sebagai persediaan kalsium (Ca++), suatu elektrolit yang dalam plasma harus dijaga dalam jumalh yang terbatas. Bersama dengan sistem otot, sistem rangka juga memungkinkan gerakan tubuh dan bagian-bagiannya.
  2. Sitem otot, menggerakan tulang-tulang tempat melekatnya. Dari pandangan homeostasis secara murni, sistem ini memungkinkan suatu individu bergerak ke arah makanan atau menjauhi bahaya. Selanjutnya panas yang ditimbulkan oleh otot rangka sangat penting bagi regulasi suhu. Sebagai tambahan, karena otot rangka dibawah kotrol kesadaran, memungkinkan seseorang menggunakanya untuk melakukan geraka lsin yang tidak langsung kearah pemeliharaan homeostasis.
  3. Sistem saraf, adalah salah satu dari dua sistem kontrol tubuh yang utama. Secara umum sistem saraf mengontrol dan mengkoordinir aktivitas tubuh yang memerlikan respon yang  cepat. Sistem ini secara khusus pentig dalam maendeteksi dam memberikan reaksi kepada perubahan-perubahan dalam lingkungan ekstetrnal. Selanjutnya, sistem ini bertanggung jawab pada fungsi-fungsi yang lebih tinggiyang tidak seluruhnya langsing di bawah pemeliharaan homeostasis, seperti kesadaran, memori (ingatan), dam kreativitas.
  4. Sistem endokrin, adalah sistem kontrol utama yang lain. Secara umum, hormon yang disekresikan meregulasi aktivitas tubuh yang lambat, sistem ni khususnya penting dalam mengontril konsentrasi nutrien dan pengaturan fungsi ginjal, mengontrol volume dan komposisi elektrolit lingkungan internal.
  5. Sistem sirkulasi, adalah sistem transpor yang membawa berbagai zat seperti; zat makanan, O2, CO2, zat sampah, elektrolit, dan hormon dari satu bagian tubuh ke bagian tubuh yang lain.
  6. Sistem kekebalan, sebagai pertahanan melawan “ penyusup” asing dan sel-sel tubuh yang telah menjadi kangker. Sistem ini juga membuka jalan untuk memperbaiki atau mengganti sel-sel yang luka atau usang.
  7. Sistem respirasi, mengambil O2 dari ligkungan eksternal dan mengeluarkan CO2 ke lingkungan eksternal. Dengan mengatur kecepatan  pemindahan COsebagai pembentuk asam (H2CO3), maka sistem respirasi juga penting dalam pemeliharaan pH yang tepat dalam lingkungan internal.
  8. Sistem pencernan, mencerna makann yang kita makan menjadi molrkul zat makann yang siap diabsorbsi ke dalam plasma untuk didistribusikan ke sel-sl tubuh. Sistem ini juga mentransfer air dan elektrolit dari lingkungan eksternal ke dalam lingkungan internal.
  9. Sistem integumen, berfungsi sebagai pelindung luar untuk melindingi kehilngan cairan internal dari tabuh dan masuknya microorganisme asing ke dalam tubuh. Sistem ini juga pnting dalam meregulasi suhu tubuh. Jimlah panas yang hilang dari permukaan tubuh ke lingkungan luar dapat diatur dengan mengontrol produksi keringat dan dengan meregulasi aliran darah dan dengan meregulasi aliran darah yang membawa panas ke kulit.
  10. Sistem urinaria, mengeluarkan zar sampah selain CO2 dam memegang peranan penting  dalam meregulasi volume, komposisi elektrolit, dan keasaman cairan ekstraseluler.
  11. Sistem reproduksi, pada dasarnya tidak esensial untuk homeostasis dan dengan demikian tidak esensial untuk kelangsungan hidup individu. Sistem reproduksi esensial untuk pelestarian spesies.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar